Sejak akhir perang dunia ke-II, pendidikan
telah menjadi kegiatan utama di dunia dipandang dari segi keseluruhan
pembiayaannya. Di pandang dari segi dana umum. Merupakan yang kedua, di
bawah anggaran ketentaraan.
Pendidikan
merupakan soal vital bagi tiap segi kemajuan dan perkembangan manusia,
dan kedudukan dalam penentuan kebijakan nasional maupun internasional
bertumbuh secara lunak.
Mengenai struktur sistem pendidikan,
timbul berbagai keinginan dan kecenderungan. Pendidikan taman
kanak-kanak yang masih tetap terbatas, umumnya merupakan bagian integral
(menyeluruh) dari sistem persekolahan. Pendidikan dasar meluas dalam
ruang lingkupnya dan anak-anak ingin mulai sekolah pada umur lebih muda.
Jumlah tahun yang digunakan untuk bersekolah
juga meningkat, dan berubah atau perbaikan sering menjurus ke pemaduan
ataupun penggandengan antara pendidikan dasar dan tahun-tahun pertama pendidikan menengah.
Jumlah murid di sekolah juga makin meningkat, dan tidak hanya pada
tingkat rendah, pendaftaran di sekolah-sekolah lebih tinggi sampai pada
perguruan tinggi memperlihatkan peningkatan besar.
Namun, karena jumlah pelajar makin meningkat, maka yang putus sekolah (drop-outs)
dan yang tinggal kelas juga makin banyak. Pada umumnya, yang paling
banyak masuk terjadi pada tingkat terendah dari sistemnya dan yang
paling banyak keluar adalah di tengah jalan (terutama karena gagal) atau
di puncak, setelah menyelesaikan pelajaran dengan baik. Masuk dan
keluar atau pindah di tengah-tengah pendidikan memang kurang, tetapi
kini mulai banyak terjadi.
Di negara-negara lain, kecenderungan
bergerak ke arah daera, melonggarkan penguasaan pusat dan kemungkinan
keanekaragaman yang lebih besar. Namun masih merupakan faktor bahwa
banyak perkembangan memperlihatkan suatu konsistensi (ketetapan) yang
memang aneh, karena berbagai keadaan atau situasi itu telah timbul
secara perlahan di bawah teori, tantangan dan gerakan protes yang
berbeda-beda.
1) Pembaharuan (reformasi) pendidikan
Kecenderungan
pertama ini bergerak ke arah perubahan atau penyusunan kembali
(reorganisasi) struktur pendidikan yang ada dan memodernkan metode
pengajaran. Dengan atau tanpa pengikut, perubahan struktur semacam itu,
pada waktunya akan terjadi hampir dimana saja. Perubahan penting juga
telah terjadi di negara-negara sedang berkembang, kebanyakan di
selenggarakan oleh pemerintah pusat, meskipun kekurangan peralatan dan
sistem birokrasi yang kurang sehat kadang kala sangat menghambat
pembaharuan itu. Karena yang diserahi tugas itu sering ingin menunggu
dahulu sampai hasil-hasil Perolehan di lain negara dapat dipelajari.
2) Perubahan (transformasi) struktur
Di
negara-negara yang telah menjalin peningkatan sosial dan politik pada
tahun-tahun terakhir ini, kejadian-kejadian telah sering mengakibatkan
perubahan struktur yang cukup besar dalam dunia pendidikan, yang
mempengaruhi penerimaan mahasiswa, kemudahan memperoleh pendidikan pada
berbagai tingkat, perubahan kurikulum meskipun belum sangat mendalam
juga mempengaruhi modernisasi metode pengajaran.
3) Kritik Radikal
Kecenderungan
ketiga diutarakan oleh mereka yang menyetujui adanya pendidikan “tak
terlembagakan” dan masyarakat tanpa sekolah formal.
Kritik secara jujur atau penolakan
pendidikan yang “dilembagakan” mungkin menjurus ke perumusan jalan
tengah, tetapi juga dapat ke arah rencana radikal tentang masyarakat
“tanpa sekolah formal” sama sekali. Teori ekstrem itu didasari gagasan
bahwa pendidikan adalah variabel tak terikat dalam tiap masyarakat, dan
merupakan sebab langsung dari pertentangan sosial.
4) Ketidak puasan.
Kecenderungan
keempat di sebabkan karena ketakpuasan pada yang berkenaan sendiri.
Dan ini telah banyak berkembang di negara-negara tertentu yang
pendidikannya menyangkut para ahli politik, ahli pendidikan, ahli
penelitian dan para ilmuwan, maupun para siswa sendiri dan pula khalayak
umum.
Mereka menjadi kecewa, merasa tertekan,
membuang-buang tenaga, menjadi bosan atau menemukan jalan keluar bagi
harapan dan cita-citanya. Keresahan mahasiswa sering merupakan tanda
dalam sejarah, bila kritik secara luas mulai merongrong benteng
pendidikan yang hingga waktu itu tak dapat ditembus. Meskipun demikian
perhatian terhadap pendidikan belum pernah sebesar sekarang. Hai ini
menjadi sebab pertikaian yang memuncak menjadi pertikaian politik atau
ideologi. Dalam kenyataannya, hal-hal itu telah menjadi salah satu tema
utama dari pada kritik sosial mengenai pengalaman dan ideologi.
Mengingat keadaan-keadaan negara dewasa ini,
kita dapat dan harus menyelami arti sebenarnya pendidikan dalam dunia
modern ini, tidak hanya dengan menetapkan kembali kewajiban dan
tanggung jawabnya kepada generasi sekarang yang harus disiapkan untuk
dunia di kemudian hari, melainkan juga menganalisa atau menelaah tenaga
dan mitos yang mendasarinya, kemungkinan hari depannya dan tujuan
serta sasaran utamanya.
Sumber: http://jurnalpendidikanislam.blogspot.com/2011/12/artikel-pendidikan-permasalahan-dunia.html
Sumber: http://jurnalpendidikanislam.blogspot.com/2011/12/artikel-pendidikan-permasalahan-dunia.html